Pages

Selasa, 13 Desember 2011

PERBEDAAN KARYA ILMIAH DENGAN KARYA ILMIAH POPULER


Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan dan sasaran pembaca. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat umum. Karya ilmiah murni sasaran pembacanya lebih sempit yaitu di tujukan khusus pada satu sasaran pembaca sedangkan karya ilmiah popular sasaran pembacanya lebih luas atau lebih dari satu.
Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam. 
Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut.
1.   Bahan                  :     Menyajikan fakta yang benar / objektif, dapat dibuktikan
2.   Penyajian             :     Menggunakan bahasa yang cermat (formal dan konkret), sistematis (sesuai dengan langkah kerja).
     Sikap Penulis       :     Jujur (tidak berlebih-lebihan atau mengurangi ssuatu); objektif (tidak mengejar keuntungan pribadi).
4.   Penyimpulan        :     berdasarkan fakta dan tidak emotif.
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1.      Mengenali dan merumuskan masalah
2.      Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3.      Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4.      Menguji hipotesis
5.      Menarik kesimpulan
Secara terperinci, ciri – ciri karya ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.
1. Bahan                       :     Menyajikan fakta objektif
2. Penyajian                  :     Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3. Sikap Penulis            :     Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan, mengimbau perasaan pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.
 4. Penyimpulan            :     memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.
Kalau kita rumuskan, pengertian karya imiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.
Mengingat sasaran baca karya ilmiah populer adalah masyarakat umum, hampir tidak ada bentuk penyusunan karya ilmiah populer ini yang baku. Kebiasaan yang  dimilikinya selalu dimanfaatkan para penulis untuk membentuk teknis penulisan sendiri – sendiri.         
Sarana untuk mempublikasikan karya ini hampir tidak ada yang berdiri sendiri secara utuh. Biasanya dalam suatu media massa, karya ini dipadukan dengan karya tulis nonilmiah. Karya ilmiah populer dapat kita jumpai pada majalah, koran atau tabloid. Dengan demikian, kita dapat berlatih dengan mengenali sarana baca yang potensial menjadi tempat yang dituangkannya karya ilmiah populer. Contoh karya ilmiah popular yang mudah diperoleh ialah majalah dan koran.
Dalam menganalisis karya ilmiah mahasiswa, ada dua hal yang dapat dijadikan patokan baik tidaknya sebuah karya ilmiah, yakni : fakta dan penalaran. Fakta yang berterima adalah fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan penalaran yang berterima adalah penalaran yang logis.

2 komentar:

INDONESIA BISA mengatakan...

sudah bagus dan jelas terperici

HM Farid Wajri RM mengatakan...

Terima kasih. Sangat jelas. Memperkaya.

Posting Komentar